Event ini dihadiri dan dibuka oleh Presiden ROC, Ma Ying Jeou. Di dalam upacara pembukaan yang dimulai pada Pk. 19.30 waktu setempat, ditampilkan berbagai macam pertunjukan yang mengintegrasikan teknologi dan seni serta menunjukkan berbagai aspek dalam keahlian teknologi Taiwan dan kebudayaan tradisionalnya, misalnya pertunjukan musik “Ode to Joy” oleh anak-anak Jerman, pertunjukan perahu kano dari suku tradisional Dawu dan Amis, juga menampilkan 100 orang penari Taiwan.
Tidak kalah menarik adalah ada sebanyak 200 orang pemain Teater Pili Puppet dengan tata pencahayaan yang baik dan kostum yang menarik yang mampu membius sekitar 30.000 penonton yang hadir menyaksikan acara dari awal hingga akhir.
Memasuki sesi ke-tiga dari pertunjukan bertemakan “Vigorous Taiwan”, dimana ada seorang atlet marathon Taiwan Kevin Lin Yi-jie yang memimpin 40 orang atlet balap sepeda untuk mengelilingi stadium.
Bagian terakhir dari acara pembukaan World Games ini adalah pertunjukkan lebih dari 3000 buah kembang api yang berlangsung selama kurang lebih tiga menit, membuat penonton terpaku dan terpesona dengan keindahannya.
Lebih dari 4000 orang terlibat dalam persembahan acara, antara lain pembawa acara domestik dan internasional dan penyanyi New Zealand, Hayley Westenra, seorang soprano dan duta UNICEF (Dana anak-anak PBB). Dalam kesempatan ini, Westenra sekaligus melaunching album internasional pertamanya berjudul “Pure” yang menjadi hits di UK classical chart pada tahun 2003 dan telah terjual lebih dari 2 juta kopi di seluruh dunia.
Di luar stadium sempat terjadi aksi demo dari pihak partai hijau yang ingin menyatakan kemerdekaan Taiwan. Meskipun sempat terjadi hujan lebat sekitar Pk 15.30, namun akhirnya hujan reda pada Pk 18.00 sehingga tidak mengganggu keberlangsungan acara.
Pemerintah kota Kaohsiung menghabiskan sekitar USD 4 juta pada acara World Games yang berlangsung selama 11 hari ini, sekaligus acara ini digunakan untuk mempromosikan event olah raga internasional termewah dan terbesar yang pernah diselenggarakan. Selain itu, pemerintah kota juga menyediakan berbagai kemudahan dan fasilitas transportasi publik menuju ke tempat stadium, antara lain bus kota yang gratis.
Dalam acara yang berlangsung tiap empat tahun sekali ini ada 31 macam olah raga. Di dalamnya ada beberapa olah raga yang tidak termasuk dalam olah raga olimpiade, misalnya olah raga udara, panahan, biliar, kano polo, fistball, aerobik dan gymnastik.
Taiwan menginvestasikan sebanyak USD 220 dalam acara World Games ini. Warga Taiwan menilai bahwa event ini adalah suatu kesempatan emas untuk mengembangkan keterbatasan Taiwan sebagai negara dan pulau yang terisolir dari dunia Internasional (absen dari badan PBB) dan hanya diakui oleh 23 negara.
Sejak Kaohsiung memenangkan hak pada tahun 2004 untuk menjadi tuan rumah pada World Games 2009 yang ke-8 dengan didukung oleh pemerintah pusat dan swasta, kota Kaohsiung telah menghabiskan sekitar USD 300 juta untuk merekonstruksi fasilitas olah raga dan persiapan akomodasi untuk lebih dari 4700 atlet dan ribuan pengunjung. (Silvia Winata, berdasarkan sharing dari Sdr. Suryadi dalam acara Forum/Foto: CNA)
Pelaksanaan World Games di Kaoshiung berlangsung sukses dimana Taiwan membuktikan kepada dunia bahwa Taiwan merupakan sebuah negara yang mampu membangun kemandiriannya dalam berbagai bidang salah satunya Olah raga, Selamat buat kontingen Taiwan... Sukses sll
回覆刪除dari Rudy Hartono IDRTISI : 003199011103510