顯示具有 Koridor RTI 標籤的文章。 顯示所有文章
顯示具有 Koridor RTI 標籤的文章。 顯示所有文章

2009年8月13日

Goresan Kilas Balik Temu Pendengar (2 Agustus 2009)

Pagi di Yogya memang terasa lebih sejuk dibandingkan Jakarta. Indahnya jalanan di depan hotel, hijaunya dedauan, dan asrinya suasana di sekeliling hotel, membuat kami semakin terpesona dengan Yogya. Ini adalah adalah salah satu surga kehidupan fana di Indonesia.

Sama dengan Jakarta, sebelum jam 9 tiba, sudah tampak beberapa peserta yang sudah lalu lalang di lobby hotel. Tak kenal, namun hati berbisik, ini dia peserta untuk sesi Yogya.

Yang berbeda untuk sesi Yogya adalah, semua hal kami serahkan kepada pihak hotel. Sehingga nyaris kelabakan, mengingat prosentase hadir cukup tinggi dibandingkan dengan Jakarta. Namun semua berjalan dengan lancar.

Yang uunik untuk kali ini, ibu Sulartri membawa rombongan yang menampilkan sajian tarian serta lagu. Jarang-jarang loh ada kesempatan menikmati sajian tradisional ini. Apalagi kami yang telah cukup lama merantau di negeri Formosa. Bagi ibu pimpinan RTI, ini adalah kali pertamanya menyaksikan atraksi tarian tradisional Indonesia. (Terimakasih bu Sulartri!)

Masukan dan saran dari peserta sesi Yogya sama banyaknya dengan di Jakarta. Mulai dari jam siar, gelombang pancar, bulletin, blog, situs internet danmasih banyak lagi lainnya.

Acara berjalan cukup santai dan relax, termasuk juga saat makan siang bersama. Ini adalah waktu yang cukup menyenangkan, mengingat dapat banyak berdiskusi dengan para peserta dalam ajang makan siang itu.

Waktu selama hampir 3 jam lebih itu, ternyata kurang cukup bagi para peserta. Namun mengingat rombongan RTI masih harus melanjutkan perjalanan, maka kegiatan diakhiri pada jam 1:30 siang, usai foto bersama.

Melaksanakan Temu Pendengar langsung di Indonesia, menjadi satu kenangan dan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Walau masih banyak kekurangan dan juga hal-hal yang harus diperbaiki, namun kami yakin, untuk kegiatan di masa yang akan datang, RTI akan mempersembahkan yang lebih baik lagi dari yang sekarang.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua peserta Temu Pendengar yang telah meluangkan waktu untuk hadir, baik sesi Jakarta maupun Yogyakarta. Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan atas bantuan yang telah diberikan kepada kami, khususnya Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei, Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan di Jakarta, Perusahaan Telekomunikasi Taiwan Mobile, Depkominfo, BNP2TKI, Antara, Kompas, dan juga Metro TV.

Sampai jumpa di lain kesempatan. (Tony Thamsir)

Read more!

2009年8月12日

Goresan Kilas Balik Temu Pendengar (1 Agustus 2009)

(Foto bersama)

Oaaahheemmm… sinar sang mentari secara diam-diam namun pasti memasuki kisi-kisi tirai jendela kamar hotel tempat kami menginap. Pagi indah yang cerah menyambut tim RTI yang sebenarnya masih terasa letih, karena semalam sibuk membungkus souvenir untuk pendengar.

Cepat-cepat kami bersiap, dan tak lama, kamar hotel diketuk dari luar. Luar biasa, bapak Lim Kwet Hian telah berdiri di depan pintu kamar. Langsung saja kami ajak untuk turun ke bawah dan makan pagi bersama.

Pak Kwet sebenarnya ingin sekali memberikan bantuan kepada kami. Bukan maksud kami meremehkan tawaran bantuan, namun karena kami merasa tidak enak hati untuk merepotkan para pendengar yang telah jauh-jauh datang untuk bertemu dengan RTI.

Cukup sibuk dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 9. Banyak di antara peserta yang telah hadir dan mulai berkumpul di depan ruangan. Usai mempersiapkan meja penerima tamu, para pesertapun dipersilahkan untuk memasuki ruangan.

(Registrasi)

(Temu Pendengar sesi Jakarta)

(Penyerahan suvenir dari pendengar)

Kali pertama bagi RTI untuk menyelenggarakan Temu Pendengar di Indonesia. Walau jumlah peserta tidak sebanyak yang mendaftarkan diri, namun para peserta yang hadir sangat antusias dan menunjukkan dukungan yang besar kepada RTI.

Guna membantu RTI untuk mempererat tali persaudaraan, pelaksanaan TP di masa mendatang, maka kehadiran RTI Fans Club sangat dibutuhkan. Melalui dukungan dari para peserta yang hadir untuk sesi Jakarta, dipilihlah Bapak Eddy Setiawan sebagai ketua koordinator pembentukan RTI Fans Club Indonesia. (Kabarnya, Bapak Eddy Setiawan adalah sesepuh dalam hal SW Listeners, ini guyon loh pak…)

Masukan, kritikan, saran dan entah apa lagi namanya semuanya dikumpulkan pada hari itu juga. Hal ini tentu menjadi PR bagi RTI untuk dapat melakukan perbaikan dan meningkatkan mutu siaran. (Terima kasih sedalam-dalamnya bagi para peserta yang telah banyak memberikan masukan bagi RTI, tanpa anda, kami tidak akan ada). Tentu saja di sela-sela masukan, juga terdapat beberapa pendengar yang memberikan souvenir kenangan kepada RTI.


(Makan siang bersama)

Saya menggunakan kesempatan pada jam-jam terakhir usai makan siang untuk banyak berbicara dengan para peserta yang masih ingin terus berbagi pendapat. Banyak juga masukan yang saya dapatkan. Ini menjadi satu hal yang sangat penting artinya, tidak saja untuk saya sendiri, namun juga untuk RTI di masa yang akan datang. (Bravo, RTI SI Listeners)

Usai TP sesi Jakarta, ada satu perasaan “relax” dalam hati, karena lepas sudah salah satu beban di pundak yang ada selama beberapa bulan terakhir.

Kamipun bersiap-siap meninggalkan Jakarta untuk menuju Yogyakarta dengan pesawat Garuda Indonesia.

Kami tiba di Yogyakarta sekitar pukul 6:30 sore dan langsung menuju ke hotel tempat kami bermalam dan menyelenggarakan TP sesi Yogyakarta, Hotel Novotel.

Malam di Yogya terasa lebih sejuk dibandingkan kota Jakarta. Malam di kota pendidikan yang sarat dengan budaya kuno Jawa ini, kami lewati dengan makan nasi Gudeg khas Yogya yang dikenalkan oleh Tommy Hartono (Maklum, beliau dulunya sekolah di Magelang)

Sama seperti malam sebelumnya, kami segera kembali ke kamar hotel usai menikmati nasi gudeg. Karena kami kembali harus mempersiapkan souvenir untuk para peserta yang akan hadir esok.

Bersambung… (Tony Thamsir/Foto: arsip RTI)


Read more!

Goresan Kilas Balik Temu Pendengar (31 Juli 2009)

(Ramah tamah di rumah kediaman Mr. Yang Jing thian)

Setelah 52 tahun mengudara, RTI siaran Indonesia untuk pertama kalinya menggelar Temu Pendengar langsung di tanah air. Setelah melalui berbagai tahapan persiapan, tim RTI yang dipimpin langsung oleh ibu Alice Kao (Chairwoman of RTI), serta Mr. Chang (Chief of Bao Chung Station), Tony Thamsir dan Tommy Hartono (Staf RTI SI), bersama meninggalkan Taiwan dengan pesawat Eva Air pada tanggal 31 Juli 2009, untuk terbang langsung ke Jakarta, Indonesia.

Stres, khawatir, deg-degan, semuanya berkumpul jadi satu di udara, saat tim rombongan RTI ini berada di dalam pesawat. Bukan hal yang aneh memang, karena kegiatan ini sebenarnya telah direncanakan sejak tahun 2008. Semua staff RTI telah dikerahkan, semua pendengar setia juga telah dilibatkan, hingga Kantor Dagang & Ekonomi kedua negara, baik Taiwan maupun Indonesia, pihak Friend’s Travel di Jakarta dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Mungkin banyak yang tidak tahu, persiapan ini benar-benar telah membuat sibuk berbagai pihak. Misalnya souvenir untuk pendengar yang dikirim jauh-jauh hari sebelumnya, pengaturan perjumpaan dengan media Indonesia, pembuatan kartu undangan, pemesanan meeting room di hotel, pencarian sponsor dan masih banyak lagi.

Selama dalam perjalanan di udara, kami semua terus mendiskusikan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi serta cara penanganannya. Aneh memang, namun itulah kenyataannya. Kita khawatir acara Temu Pendengar dan kunjungan ke instansi tidak berjalan sesuai rencana.
Lima jam kemudian, tim rombongan tiba di Bandara Sukarno-Hatta, Jakarta. Kita disambut oleh Kepala TETO (Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan), Mr. Yang Jing Thian, beserta staf. Setelah melalui prosedur keimigrasian, kamipun diantar hingga ke hotel Sari Pan Pacific, tempat tim RTI menginap dan menyelenggarakan kegiatan.

Malamnya, kami diundang untuk makan malam serta menikmati sajian penampilan kesenian music tradisional Tiongkok di rumah kediaman Kepala TETO di kawasan Kuningan, Jakarta.

(Penampilan kesenian musik tradisional Tiongkok)

(Ibu Alice Kao memberikan Suvenir kepada Kepala TETO, Mr. Yang Jing Thian)

Usai pertemuan di Kuningan, kamipun kembali ke hotel untuk memulai pekerjaan: Membungkus souvenir untuk pendengar yang akan dibagikan kepada para peserta TP sesi Jakarta, 1 Agustus 2009. Hari pertama yang kami lewati dengan lancar, dan berdebar menunggu hari esok.

Bersambung…
(Tony Thamsir/Foto: arsip RTI)

Read more!

2009年7月27日

Promo Video Shooting Session

Acara Temu Pendengar pertama yang digelar di Indonesia pada awal Agustus 2009 hanya akan diikut serta oleh dua penyiar. Untuk menyemarakkan suasana dan untuk menutupi kekurangan dari absennya penyiar lain, kami memroduksi suatu Promo Video untuk ditayangkan dalam acara.

Berikut adalah foto-foto dari "shooting session" pada 15 Juli, 2009. (Maidin Hindrawan/Foto: RTI)

(Keluarga besar RTI SI, dari kiri ke kanan: Maidin, Mimi, Tommy, Farini, Silvia, Maria, Tony, Aminah, Andri, Agung)

(Tony & Maidin sedang diskusi tentang skenario)

(Shooting di ruang rekam)

(Kak Maria, senantiasa berseri-seri)

(Aminah bersantai di sofa)

(Agung: Siap...., take one!!!)

(Silvia: Kapan yah giliran saya shootingnya?)

(Farini & Mimi, pasangan manis & elok)

(Tommy & Andri, mereka pejago bulu tangkis lho...)





Read more!