2009年8月13日
Goresan Kilas Balik Temu Pendengar (2 Agustus 2009)
Read more!
2009年8月12日
Goresan Kilas Balik Temu Pendengar (1 Agustus 2009)
Cepat-cepat kami bersiap, dan tak lama, kamar hotel diketuk dari luar. Luar biasa, bapak Lim Kwet Hian telah berdiri di depan pintu kamar. Langsung saja kami ajak untuk turun ke bawah dan makan pagi bersama.
Pak Kwet sebenarnya ingin sekali memberikan bantuan kepada kami. Bukan maksud kami meremehkan tawaran bantuan, namun karena kami merasa tidak enak hati untuk merepotkan para pendengar yang telah jauh-jauh datang untuk bertemu dengan RTI.
Cukup sibuk dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 9. Banyak di antara peserta yang telah hadir dan mulai berkumpul di depan ruangan. Usai mempersiapkan meja penerima tamu, para pesertapun dipersilahkan untuk memasuki ruangan.
Guna membantu RTI untuk mempererat tali persaudaraan, pelaksanaan TP di masa mendatang, maka kehadiran RTI Fans Club sangat dibutuhkan. Melalui dukungan dari para peserta yang hadir untuk sesi Jakarta, dipilihlah Bapak Eddy Setiawan sebagai ketua koordinator pembentukan RTI Fans Club Indonesia. (Kabarnya, Bapak Eddy Setiawan adalah sesepuh dalam hal SW Listeners, ini guyon loh pak…)
Masukan, kritikan, saran dan entah apa lagi namanya semuanya dikumpulkan pada hari itu juga. Hal ini tentu menjadi PR bagi RTI untuk dapat melakukan perbaikan dan meningkatkan mutu siaran. (Terima kasih sedalam-dalamnya bagi para peserta yang telah banyak memberikan masukan bagi RTI, tanpa anda, kami tidak akan ada). Tentu saja di sela-sela masukan, juga terdapat beberapa pendengar yang memberikan souvenir kenangan kepada RTI.
Saya menggunakan kesempatan pada jam-jam terakhir usai makan siang untuk banyak berbicara dengan para peserta yang masih ingin terus berbagi pendapat. Banyak juga masukan yang saya dapatkan. Ini menjadi satu hal yang sangat penting artinya, tidak saja untuk saya sendiri, namun juga untuk RTI di masa yang akan datang. (Bravo, RTI SI Listeners)
Usai TP sesi Jakarta, ada satu perasaan “relax” dalam hati, karena lepas sudah salah satu beban di pundak yang ada selama beberapa bulan terakhir.
Kamipun bersiap-siap meninggalkan Jakarta untuk menuju Yogyakarta dengan pesawat Garuda Indonesia.
Kami tiba di Yogyakarta sekitar pukul 6:30 sore dan langsung menuju ke hotel tempat kami bermalam dan menyelenggarakan TP sesi Yogyakarta, Hotel Novotel.
Malam di Yogya terasa lebih sejuk dibandingkan kota Jakarta. Malam di kota pendidikan yang sarat dengan budaya kuno Jawa ini, kami lewati dengan makan nasi Gudeg khas Yogya yang dikenalkan oleh Tommy Hartono (Maklum, beliau dulunya sekolah di Magelang)
Sama seperti malam sebelumnya, kami segera kembali ke kamar hotel usai menikmati nasi gudeg. Karena kami kembali harus mempersiapkan souvenir untuk para peserta yang akan hadir esok.
Bersambung… (Tony Thamsir/Foto: arsip RTI)
Read more!
Goresan Kilas Balik Temu Pendengar (31 Juli 2009)
Mungkin banyak yang tidak tahu, persiapan ini benar-benar telah membuat sibuk berbagai pihak. Misalnya souvenir untuk pendengar yang dikirim jauh-jauh hari sebelumnya, pengaturan perjumpaan dengan media Indonesia, pembuatan kartu undangan, pemesanan meeting room di hotel, pencarian sponsor dan masih banyak lagi.
Selama dalam perjalanan di udara, kami semua terus mendiskusikan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi serta cara penanganannya. Aneh memang, namun itulah kenyataannya. Kita khawatir acara Temu Pendengar dan kunjungan ke instansi tidak berjalan sesuai rencana.
Lima jam kemudian, tim rombongan tiba di Bandara Sukarno-Hatta, Jakarta. Kita disambut oleh Kepala TETO (Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan), Mr. Yang Jing Thian, beserta staf. Setelah melalui prosedur keimigrasian, kamipun diantar hingga ke hotel Sari Pan Pacific, tempat tim RTI menginap dan menyelenggarakan kegiatan.
Malamnya, kami diundang untuk makan malam serta menikmati sajian penampilan kesenian music tradisional Tiongkok di rumah kediaman Kepala TETO di kawasan Kuningan, Jakarta.
Bersambung… (Tony Thamsir/Foto: arsip RTI)
Read more!
2009年7月27日
Promo Video Shooting Session
Read more!