(Menjelang hari sudah mulai gelap, pasar malam akan dipadati pengunjung)
Di banyak sudut kota, pada malam hari selalu di ramaikan dengan kehadiran pasar malam. Pasar malam menjadi tempat favorit dari berbagai umur dan golongan, baik turis asing maupun warga setempat menyukai keunikannya. Biasanya sekitar pukul 5 hingga 12 malam, pasar malam selalu ramai dengan pengunjung.
Banyak orang mengatakan, anda tak sah disebut pernah mengunjungi Taiwan, jika belum mencicipi ayam goreng steak sembari jalan-jalan di sekitar pasar malam yang ramai. Masyarakat di sini senang menghabiskan akhir pekan di pasar malam, Tak heran jika pasar malam banyak bertebaran di sana-sini, walaupun ada banyak pasar malam di sejumlah daerah, namun setiap pasar malam memiliki keunggulan dan ciri khas masing-masing.
Sebut saja Shida night market, Colorful, variatif, fashionable kata-kata ini sesuai menjelaskan suasana pasar malam di sana. Di sana merupakan salah satu district komersial yang sangat potensial, juga terletak di area pusat kebudayaan dan pendidikan, yakni dekat kampus NTNU (National Taiwan Normal University).
(Colorful, Variatif dan Fashionable)
Pasar malam Shida layaknya tempat pameran gratis, disana menawarkan berbagai jajanan dan makanan dari dalam dan luar negeri, mulai dari café shop dengan desain interior yang klasik dan modern, pedagang asongan hingga hadir pedagang tradisional dengan gerobak dorong.
(Pedagang asongan berdagang di pasar malam)
Konser Musik Outdoor di Taman Shida
Di samping kampus NTNU ada sebuah taman umum kecil, di sana tumbuh pohon-pohon rindang, playground, juga tersedia kursi-kursi taman yang nyaman. Pada akhir pekan atau waktu-waktu tertentu, di panggung outdoor dekat taman sering digelar pertunjukan seni. Seringkali pemusik, seniman, group band dari berbagai kalangan akan memberikan persembahan gratis kepada pengunjung pasar malam.
International Food Street
(Food Street yang selalu ramai dengan pengunjung)
Pasar malam Shida ada sebuah gang kecil Pucheng (浦城街) juga dikenal dengan sebutan Internasional Food Steet, gang kecil di dalam terdapat sederetan restoran-restoran asing, seperti restoran yang menyediakan masakan India, Indonesia, Korea, Tibet, Italy dan sebagainya. Sekalipun menu-menunya kental dengan label asing, jangan kuatir soal harga, sebagian besar masih bisa terjangkau.
(Pedagang kali lima yang menjual berbagai macam aksesoris wanita)
(Deretan toko-toko di dalam pasar malam)
Kedai Kopi di Pasar Malam
Pasar malam Shida memiliki keunikan lain, yaitu budaya kedai kopi (café Shop) yang berada di pinggir jalan raya dan gang kecil. Puluhan warung kopi mudah dijumpai berjajar di sepanjang ruas jalan di kawasan pasar malam dan sekitarnya.
Jangan bayangkan kedai kopi ini berupa kedai kopi tradisional bangunan ruko berdinding kusam atau atapnya dari seng yang sebagian sudah berkarat berwarna coklat tua kehitaman. Namun ada banyak kedai kopi dengan desain interior yang menarik dan bergaya etnik modern.
Ada juga kedai kopi outdoor, meja dan bangku tempat pengunjung datang minum kopi berjejer memenuhi pinggir jalan dekat taman. Di depan warung itu ada meja-meja kecil. Sebagian meja kayu sebagian lagi meja bundar. Jika ingin duduk di dalam juga ada meja panjang yang menempel di dinding, tinggal memilih café shop mana yang anda suka.
Bukan sekadar minum kopi
Di sekitar pasar malam banyak tinggal orang-orang asing dari berbagai belahan dunia, mulai dari orang Asia, orang-orang dari benua Eropa hingga keturunan Afrika.
Dalam tradisi warga asing, minum kopi adalah momen berbagi cerita dan informasi. Juga momen untuk diskusi, tak heran menikmati secangkir kopi bisa menghabiskan waktu berjam-jam. Orang minum kopi bukan sekadar menikmati kopinya. Jauh lebih penting dari rasa secangkir kopi adalah interaksi sosial dalam momen minum kopi itu. Maka minum kopi di kedai kopi akan kehilangan makna kalau kita menikmatinya sendirian. Berbeda dengan kedai kopi ala Starbucks, di mana orang datang sendiri lalu membuka laptop ataupun membaca buku.
Setiap kedai kopi memiliki pesan-pesan yang ingin disampaikan pemiliknya, misalnya ada kedai kopi yang memiliki koleksi sejumlah buku-buku pemilik kedai. Saat kopi disajikan sambil membaca buku-buku di dalam, pengunjung pasti memiliki perasaan yang berbeda.
Kemudian ada juga kedai kopi plus bar, namun bukan tempat untuk “mabuk-mabukan”, maksudnya kedai kopi juga menyediakan minuman lain, seperti beer impor dengan berbagai rasa, minuman anggur pilihan dan berbagai jenis soft drink. Jelas sekali pemilik kedai kopi ini, mungkin suka meneliti minuman-minuman dari berbagai negara.
Secangkir kopi disajikan dengan cara yang khas, lalu dituangkan ke cangkir-cangkir yang menarik memang akan membawa perasaan yang nyaman. Kadang-kadang pemilik kedai juga menyediakan menu tambahan lain seperti makanan ataupun snack untuk mendukung bisnis mereka. (Silvia Winata)
Informasi Transportasi Shida Night Market
MRT: Xindian Line, stasiun Tai Power Building exit no.3
Bis no. 15, 18, 235, 278, 295. Hoping Main Line no. 662, 663, 672, 74, 907 turun di stasiun National Taiwan Normal University 1